Coklat,
sebuah kata yang jika disebutkan semua orang akan mengetahuinya. Bagaimana
tidak, kata ini telah menjadi familiar bagi kalangan semua orang, dengan
warnanya yang beraneka ragam dan rasanya yang manis menimbulkan kebanyakan
orang akan sangat menyukai makanan yang satu ini. Dengan memakan coklat akan
menimbulkan kegembiraan pada diri kita sendiri, hal ini disebabkan oleh
kandungan triptofan didalam coklat membantu tubuh kita menciptakan serotin.
Serotin adalah anti depresan asli produk tubuh, sehingga coklat bisa dibilang
berfungsi sebagai antidepresan alami. Dengan begitu banyak orang yang memakan
coklat tiba-tiba akan mengalami kepuasaan tersendiri. Namun ini dapat menambah
berat badan.
Dengan
begitu coklat dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan. Tetapi saat ini
penulis tidak sedang membahas lebih dalam lagi mengenai coklat. Akan tetapi
ingin menceritakan pengalaman yang pernah dialami oleh penulis sendiri. Kisah
ini berawal pada saat penulis masih berusia 15 tahun, yang pada saat itu kelas
IX. Awal penulis melihat seseorang yang memakai yang baju merah dan celana
jeans panjang, penulis langsung merasakan getaran yang luar biasa dari dalam
lubuk hati yang terdalam. Entah mengapa rasa itu muncul, mungkinkah ini cinta,
atau hanya rasa biasa. Menurut penulis, memang cinta itu terkadang timbul
secara tiba-tiba namun juga akan lenyap dengan perlahan. Kejadian ini bermula
pada tahun 2009 tepatnya di Pare, Jawa Timur. Ini untuk pertama kalinya penulis
dan kawan-kawan pergi menuju Pare untuk melaksanakan les bahasa inggris, memang
ini adalah program tiap tahun yang diadakan oleh sekolah pada waktu itu.
Sesampainya di Pare, penulis bertemu dengan lelaki itu. Dengan menggunakan baju
berwarna merah dan jeans hitam serta topi yang melapisi kepalanya, membuat
dirinya terlihat semakin menawan. Namun pada saat itu penulis tidak mengetahui
nama dari lelaki itu.
Beberapa
hari kemudian, penulis bertemu dengan salah seorang teman penulis yang bernama Gita,
ia mengabarkan bahwasanya lelaki itu bernama Rama. Dengan senang hati penulis
menyambutnya, pada akhirnya penulis bertemu dengan dia disalah satu Institut
Mahesa tepat di Pare. Dari sanalah awal kedekatan penulis dengannya. Selama
berbulan-bulan penulis dekat dengannya, hari demi hari kami lewati dengan
sejuta rasa yang dimiliki oleh penulis. Entah mengapa setiap malam penulis
selalu memikirkan akan bayangan wajahnya dan tak pernah luput dari pikiran
penulis. Namun penulis menyadari bahwa Rama tidak menyukai penulis, sangat terlihat
dengan perlakuanya kepada penulis yang setiap harinya bersama. Pada sewaktu
ketika, penulis melihat Rama bergocengan dengan teman penulis, disanalah hati
penulis merasakan pilu yang luar biasa.
Akankah
rasa ini akan bertahan
Ketika
kulihat dia dengannya
Mungkinkah
rasa ini akan ku buang
Ketika
rasa ini sudah berada pada puncaknya
Puisi ini penulis tulis dalam sebuah
buku diary yang selalu menemani penulis setiap harinya. Hari demi hari dilewati
penulis dengan suatu harapan yang kosong. Penulis sangat memahami bahwa cinta
tak harus memiliki, namun inilah hidup, kadang senang dan kadang juga sedih.
Salah satu teman penulis bernama Toni mengatakan pada penulis bahwa Rama akan
mengungkapkan perasaanya pada penulis. Dengan takjubnya penulis mendengarkan cerita
yang dituturkan oleh Toni. Seketika itu pula penulis merasakan apakah ini
penantianku selama ini. Namun hal yang tidak terduga terjadi, Rama tidak jadi
mengungkapan rasa kepada penulis karena suatu hal. Ini sangat membuat hati
penulis terpukul, terlebih lagi ketika Rama mengirim pesan kepada penulis “You’re
my friendship forever and after”. Detak jantung yang diiringi dengan
tetetasan air mata membahasi lantai. Ternyata penantian yang hingga 3 tahun
tidak akan pernah terjawab, namun ada hal yang terpenting yang akan menjadi
kenangan indah bagi penulis bahwa Rama memberikan coklat pada tanggal 26
Februari 2011 jam 16.45 tempat di Pare. Hingga saat ini penulis masih menyimpan
coklat itu, biarlah menjadi suratan coklat yang abadi. Patah hati, sakit hati lain
kali hati-hati sama hati.
No comments:
Post a Comment