Haiii....ketemu
lagi dengan aku “Lutfiya AL-Qarani” yang biasa dipanggil Fiya. Tau nggak
sekarang aku ingin menulis pengalaman seharian ini yang menurutku penuh makna
yang berarti, Hmm bingung banget mau mulai dari mana tapi dari tadi jari-jariku
sudah gatal ingin segera mengetik di depan laptop. Hai..guys kali ini mengenai
mimpi, kayaknya tiap tullisan ini isinya mimpi-mimpi terus ya hehehe...
Hari
ini tanggal 4 Januari 2013 masih diawal tahun nih..
Aku
sangat bersyukur karena masih diberi kehidupan sama Allah S.W.T untuk merubah
hari menjadi lebih baik dari pada sebelumnya. Malamnya aku tak bisa tidur
seperti biasa itu adalah kebiasaanku terkadang aku berfikir mengidap penyakit
yang susah tidur atau lebih tepatnya insomnia gak tau deh bener atau nggak namanya
itu hehehe...
Dari pada aku yang susah tidur dari semenjak
malamnya lebih baik aku membaca buku mengenai Oki Setiana Dewi yang kubeli
berbarengan dengan novel karya mbak Dewi Lestari “Perahu Kertas” yang hingga
kini membuatku masih kagum dengan ceritanya dan juga dengan pemain-pemainnya
yang memiliki sejuta kemampuan yang luar biasa. Oke kucukupkan dulu untuk
bercerita lebih dalam lagi mengenai sosok Maudy Ayunda yang terkadang selalu
memberikan inspirasi kepadaku. Padahal umurku denganya sama kami sama-sama
lahir pada tahun itu. Cukup senang sekali.
Hingga
aku dapat tertidur , tak terasa suara adzan shubuh berkumandang menandakan
waktu sudah subuh, dan saatnya umat muslim untuk melaksanakan sholat, kebetulan
saat ini aku sedang ada tamu.
Hingga
langsung kulanjutkan membaca setelah ku selesai berdoa setelah adzan sembari
memohon agar diberi hari yang lebih baik di hari ini.
Wah
hingga waktunya tiba, aku langsung mandi dan bersiap siap untuk pergi sekolah.
Kunyalakan motor dan kusegera masuk kamar lagi untuk mempersiapkan buku dan
mengambil tas sekolahku. Memang kuakui aku sangat lalai sekali dalam mnyiapkan
buku namun kali ini aku memiliki pemikiran yang tiba-tiba muncul dari
inspirasi-inspirasi film-film maupun buku-buku yang telah aku baca ataupun kulihat.
Sampai
disekolah, kuawali hariku dengan berdoa sebelum memasuki gerbang sekolah,
berharap hari ini dapat menerima pelajaran dengan baik dan dapat memahaminya.
Hingga
saatnya IMTAQ, aku berlari karena ternyata aku hampir telat. Aku bertemu dengan
teman lamaku yang masih sampai sekarang menjadi temanku walaupun kami beda
kelas namun kami tetap bersahabat. “Hai..jen” sahutku. “Hai..fi, ayo kita ke
lapangan tengah” katanya. Kami pun segera pergi ke lapangan tengah, dan
ternyata siswa-siswi MAN 2 Mataram sudah padat berkumpul di lapangan tengah.
Mereka
pun mengaji dan aku mendengarkannya saja, namun setelah itu ku buka novel Oki
Setiana Dewi yang berjudul “Melukis Pelangi” karena memang saking ngantuknya
tadi malam aku tidak dapat menyelesaikannya.
Yah..bel
pun berbunyi tanda masuk kelas, kukira guru-guru tidak mengajar lagi pada hari
ini namun ternyata mereka mengajar. Ada dua keinginanku yang pertama aku sangat
senang belajar kembali namun aku juga ingin melanjutkan membaca. Tapi sangat
kupahami bahwa belajar lebih penting karena sebentar lagi aku akan menghadapi
Ujian Nasional 2013 dan tentunya mengikuti tes SNMPTN 2013 yang kuharapkan
dapat masuk Universitas Indonesia khususnya jurusan Hubungan Internasional
seperti biasanya.
Aku
akan memberitahu bahwa aku dan teman-temanku hari ini berencana untuk menonton
film Perahu Kertas 2. Aduh,,sontak saja aku merasa kaget ketika mereka ingin
menonton Perahu Kertas 2 mengapa? Karena aku belum menonton Perahu Kertas
Pertama. Aduh hati ini gundah gulanah rasanya entah mengapa mereka ingin
menonton, mungkin karena penasaran. Aku pun demikian sangat penasaran dengan
filmnya tapi aku sudah tidak terlalu penasaran karena sudah membaca novelnya
dan itu membuatku sangat gembira.
Pada
akhirnya sahabatku Ayu dan Dinda memiliki film Perahu Kertas Pertama, sungguh
suatu kabar yang membahgiakan pasalnya aku akan dapat segera menonton yang
pertama kemudian dilanjutkan sorenya dengan Perahu Kertas 2 . Wah sungguh ini
suatu kebahagiaan tersendiri dalam diriku. Akhirnya aku meminta film tersebut
kepada Dinda namun tidak bisa ia berikan saat disekolah karena aku tidak
membawa Flash Disk, terpaksa aku yang harus kerumahnya untuk mengambil film itu
saat pulang sekolah tiba.
Selesai
membooking tempat di “Star Disk” tempat menyewa kaset sekaligus nonton film
bioskop, kemudian aku pun pulang. Bisa dibilang “Star Disk” adalah tempat
dimana anak-anak Mataram sering menonton film terbaru. Karena di Mataram tidak
ada bioskop seperti di kota-kota besar maka kami pun sepakat untuk menonton disana.
Tepatnya menonton Perahu Kertas 2.
Sore
pun tiba, aku segera bersiap-siap untuk menjemput Cut tetanggaku sekaligus
teman kelasku tepatnya kelas XII IPA 1 wali kelas Pak Shofyan. Bisa dibilang
Pak Sofyan adalah sosok guru yang benar-benar sabar yang pernah kutemui, aku
jarang bahkan bulum pernah melihat beliau marah. Beliau mengajar matematika
dikelasku sungguh beliau sangat kubanggakan karena usianya yang sudah tua namun
semngatnya yang tak pernah henti untuk mengajar yang membuatku begitu kagum akan
dirinya. Cara mengajarnya juga dapat dipahami dengan jelas walaupun terkadang
aku kurang paham namun aku tak terjenti disitu aku mencari jawaban hingga
benar-benar paham. Mungkin saja sahabattku Hilya yang kurasa dia juga sabar
terkadang aku tak enak bertanya terus kepadanya namun menurutku tanpa bertanya
maka aku akan sesat dijalan. Akhirnya aku bersi keras untuk selalu bertanya,
padanya Hilya maafkan aku ya yang terkadang membuatmu repot dengan
pertanyaan-pertanyaanku mengenai matematika. Kamu memang sahabat yang baik.
Aku
pun telah sammpai sekolah, dan aku sangat terkejut bahkan luar biasa
terkejutnya mengapa? Ternyata Dinda sahabatku tidak ada disana padahal tadi
ditelfon kusuruh dia untuk menunggu di kost Ririn namun sampai di kost Ririn
mereka juga tidak ada akhirnya ku kesekolah sambil perasaan sedikit kesal. Dan
ternyata sampai sekolah Dinda tidak ada
juga. “Huhhh..mana si Dinda itu katanya tadi
nunggu di kost Ririn sekarang saya keskolah dia nggak ada” gerutuku. Cut
yang hanya bisa terdiam, karena memang dia anak yang pendiam tapi seru juga
jika aku telah mengobrol denganya. Rasanya nyambung walaupun terkadang juga tidak
hehehe...
Yah
pada akhirnya Dinda telah ditemukan yang mulanya aku ingin menggunakan Radar
Neptunus untuk mengetahui keberadaanya, namun tidak jadi karena kami telah
menerima surat pendek alias SMS darinya melewati hp Cut. Memang akhir-akhir ini
aku tak punya pulsa, karena faktor malas membeli dan juga menurutku tak terlalu
penting karena memang aku tak memiliki kekasih dan belum waktunya menurutku.
Kami
pun sampai di kost Shuzan tempat Si Princess alias Dinda_jho itu bersembunyi
sampai disana aku melihat banyak sekali motor-motor yang nampaknya kukenal
dengan orang-orang yang memiliki motor itu. Mereka semua adalah anak COMPAST yang
artinya Communitas IPA SATU. Kami membuat nama itu sudah cukup lama saat kami
masih kelas XI. Sahabat memang seperti kami, pernah suatu ketika kami satu
kelas kena remidi matematika karena bu guru tidak percaya dengan hal itu,
memang aku akui kami memiliki rasa gotong royong yang tinggi tidak hanya di
luar kelas saja tidak hanya dalam acara Lomba maupun lainnya namun sewaktu
ulangan kurasa kami memilki itu. Hingga pada suatu waktu kami sadar bahwa hal
yang seperti itu tidak perlu diteruskan. Kata guru-guru, gotong royong itu
boleh namun tidak dalam ulangan. Beliau selalu menasehati kami hal tersebut.
“Hai...Dinda,
kamu mau mempermainkanku!”sahutku dengan nada keras, padahal aku sih suka
becanda dengannya. Karena harus kuakui aku orang yang tidak pernah bisa untuk
marah dengan teman yang begitu lama. Menurutku itu hanya sia-sia. Namun aku
teringat akan seseorang yang ada di sekolahku, yang hampir mengisi hati yang
kosong ini. Tapi pada akhirnya ia mencincang cincang hati ini hingga terbelah
dan terhempaskan entah kemana. Sempat saat itu aku merasakan sakit hati yang
mendalam, mungkin sampai saat ini mulutku masih sangat sulit untuk menegurnya.
Aku tahu dan aku mengerti bahwa tidak berteguran itu tidak boleh, namun aku
anggap kami tidak bermusuhan namun aku hanya malas saja berbicara dengan orang
yang pernah membuat aku hampir gila dan hampir saja membuat nilai-nilai
sekolahku hancur. Untungnya saja semua ku tepis dengan perasaan bahagia, dimana
perasaan yang tiba-tiba datang mengatakan padaku bahwa aku harus bangkit dari
ketrpurukan aku harus bisa melawan ini semua, karena menurutku masa depan lebih
penting dari pada memikirkan hal yang seharusnya tidak dipikirkan. Kali ini aku
harus benar-benar bangkit dan bangkit. Akhirnya aku pun dapat meloloskan diri
dari penjara yang menyakitkan. Penjara akibat Jebakan Cinta pada seorang remaja
seperti diriku.
“Fiy..tau
kenapa begini karena Shuzan gak tau tempat StarDisk itu makanya saya kesini
buat temenin dia” jawabnya . Sudah kucukupan saja sampai sini, percakapan yang
hanya becanda.
Kami
pun segera melaju ke Star Disk, wah tepatnya lagi Si Princess alias Dinda_jho.
Belok ke arah yang berbeda dari diriku, sudah kutebak saat itu pasti dia ingin
lewat UNRAM karena ingin bertemu dengan kakak yang ia kagumi kayaknya sih. HEHEHE
Namun
ternyata salah besar, ia tidak sedang mencari kakak itu namun ia hanya ingin
lewat sana saja.Hal itu yang membuatku mutar jalan lagi.
“Hai..Hilya
ayo kita masuk mbaknya sudah nunggu tuh” ajakku kepada Hilya. “Iya...tunggu si
Dinda sama Ririn” sahutnya.
“Kemana
lagi mereka lama amat, coba kutebak pakai Radar Neptunus” kali ini aku
mengulang kata itu, semenjak aku selesai membaca novel itu maka kata yang
sering aku pakai adalah Radar Neptunus dan juga Pura-Pura Ninja. Aduh mbak Dee
kok pintar amat cari kata-kata yang selalu dikenang orang, sukses terus buat
mbak. Semoga suatu hari nanti mbak bisa menyempatkan waktu untuk sekedar
membaca tulisanku.
Akhirnya
kami pun mulai menonton film Perahu Kertas 2, kami duduk di ruang VIP 2 yang
harus mebayar Rp 70.000 karena ruangan yang paling besar. Aku pun segera duduk
dan menyaksikan film itu dengan khusuk, sambil duduk di sofa berwarna merah,
sepertinya sofa itu sudah lama hingga ia juga tidak terlalu bagus lagi, namun
masih layak disebut sofa karena masih bagus namun tidak terlalu.
Pada
saat menonton film itu. WOW... membuatku berteriak karena yang ku tonton sangat
seru dan menyegarkan terkadang aku menangis terkadang aku tersenyum sepertinya
aku telah terbawa dengan film itu. Dan aku tak menyesal menontonya, karena
memiliki banyak makna yang terpendam. Salah satu analisisku yaitu cerita itu
memiliki nilai education,culture dan juga relationship with the other people’s
sungguh menginpirasi.
Sangat
kagum sekali akan kepiawaian Hanung Bramantyo dalam mebuat film. Sunggu
Amazing, memang kuakui film-film beliau sangat bagus dan banyak memberikan
nilai education. Karena memang aku sangat senang dengan kaitanya dengan
education dan membangkitkan semangat.
Ketika
diperjalanan banyak yang kupikirkan
salah satunya memiliki resolusi terbaru di awal tahun 2013. Tentang
mimpi-mimpiku, masa depanku kelak tentang ujian nasional dan juga tentang PR
dan novel yang belum kuhabiskan baca dan juga tulisanku yang sewaktu waktu
dapat kujadikan novel dan dapat diterbitkan. Sunggu impian terbesarku salah
satunya menjadi Penulis terkenal. Memang setiap penulis tidak semuanya ingin
menjadi terkenal namun keinginanku yaitu memberikan banyak inspirasi kepada
orang banyak melalui tulisanku dan suatu hari nanti ada waktunya dimana novelku
dapat aku terbitkan. Semoga.
Sepulangku
dirumah aku banyak berfikir bahkan aku berbicara sendiri didepan kaca itu sudah
menjadi rutinitasku tiap hari berdiri di depan kaca dan berbicara layaknya
Menteri yang berbiacara kepada masyarakat Indonesia. Aku berbicara bahasa
inggris, maupun arab yang terkadang aku pun tak mengerti apa bahasa arabnya.
Jadinya aku mengucapku ngawur saja jika aku lupa. Misalkan saja seperti
berbicara mengenai keadaan Negeri ini atau Ekonomi maupun mengenai Ujian
Nasional. Mungkin saja cermin adalah teman terbaikku di kamar untuk dapat
mengungkapkan semua resolusi terbaruku.
Aku
harus berubah, kali ini aku harus berubah demi mamaku. Malam ini mama pulang
dari Lombok Timur dan aku hampiri beliau dan bersalaman kemudian aku mendatanginya
dan bertanya akan sesuatu, yang menurutku itu sangat penting. Namun sebelum aku
bertanya, mama sudah duluan berbicara “Fiya, tau mama barusan nonton Maudy itu
di Hitam Putih dia pakai baju sopan dan juga pintar main gitar, mama senang
banget liat dia, udah badanya bagus, giginya rapi rambutnya bagus, ninik bilang
kalau kamu langsing kamu kamu hampir mirip dia tapi nggak terlalu juga sih
karena gigimu kurang rata, makanya mau pakai behel” kata mama.
Perkataan
mama membuatku berfikir lagi sembari aku memijitkan kakinya aku juga berfikir,
entah mengapa aku enggan menggunakan behel karena menurutku aku akan jadi bahan
ejekan, karena aku adalah orang yang menggunakan kacamata, berjilbab, dan juga
memiliki postur tubuh yang bisa dibilang tidak seperti remaja lainnya. Aku akui
itu aku tidak sempurna. Karena tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.
“Iya,
ma aku juga sangat kagum sama dia, ma aku mau nanyak, sebenarnya yang mama mau
dari aku itu apa ma jujur ya? Tanyaku dengan serius.
“Mama
cuma mau kamu langsing, dan juga kamarmu yang selalu kamu beresin, bukan hanya
kamu belajar saja dan meraih prestasi setinggi langit tapi kamu juga harus bisa
langsing, ingat Fiya waktu kamu SMA tinggal 4 bulan lebih dan setelah nya kamu
akan kuliah, apa kamu tidak malu dengan memiliki postur tubuh yang seperti ini”
jawabnya dengan wajah penuh pengharapan.
“Iya,,
ma aku akan usaha untuk mama” jawabku
“Iya..kamu
boleh bilang kamu mau langsing, ingat jangan khianati dirimu sendiri”
“maksundya
ma?”aku tak paham akan maksud mama
“Maksudnya,
kamu sering bilang liat besok lagi 3 atau 5 bulan aku udah langsing, tapi
buktinya dari kamu SMP kamu bilang gitu gak ada buktinya sampai sekarang”
jawabnya
Sungguh,
aku tak dapat berkata apapun saat itu, aku sadari betul memang tidak hanya pada
mamaku saja tetapi pada ayah, bibikku yang bekerja dirumah bahkan
sahabat-sahabat pondokku dan juga teman-teman kelasku, aku selalu berkata pada
mereka aku pasti akan langsing namun itu hanya perkataanku saja, niat dalam
hatikku belum ada. Hingga pada malam ini aku berfikir keras, aku ingat waktukku
tinggal sebentar untuk dapat menjadi anak kuliahan Universitas Indonesia
jurusan Hubungan Internasional. Dan badanku sampai sekarang belum menunjukan
tanda-tanda penurunan berat badan. Jujur aku tak malu menuliskan hal ini pada
ceritaku kali ini, karena pada kenyataanya seperti itu.
Aku
mulai berfikir akan resolusiku selanjutnya, yaitu fokus pada pengurusan badan
pada bulan januari ini. Dan itu harus kulakukan karena mama sudah sangat peduli
denganku hingga ia membelikan alat pelangsing badan, dan itu harus kugunakan
dengan sebaik mungkin. Dalam hatikku berkata, aku percaya dan yakin suatu hari
nanti tiba waktu itu untuk membuat diriku ini berubah menjadi yang diinginkan mama
ayah dan semua keluargaku bahkan teman-temanku. Dan mulai hari ini aku belajar
dari kesalahan yang pernah kuperbuat.
Resolusiku
selanjutnya adalah semangat belajar karena waktu Ujian Nasional 2013 sudah
dekat dan akan semakin dekat. Kebiasaan
malas terkadang menghampiriku harus kuhilangkan dengan baik, targetku mendapat
nilai tertinggi se-Indonesia, namun jika memang tak dapat tercapai aku tak akan
sedih, tapi aku percaya bahwa aku pasti bisa.
Kemudian,
targetkku selanjutnya masuk Universitas Indonesia jurusan Hubungan
Internasional. Atau bisa juga dapat beasiswa agar meringankan beban ayah dan
mama. Semua itu harus aku lakukan sendiri, karena memang jika ingin sukses
tergantung dari diri sendiri dari jiwa sendiri dan dari hati sendiri pula.
Tiba-tiba
saja saat itu bunyi HP mama berdering dan ternyata itu ayah, dan aku
mengangkatnya.
“Hallo,
assalmualaikum”
“Walaikummsalam,fiya
gimana kabarnya?
“Baik
yah, ayah gimana?”
“Baik
juga, gimana perubahanya, ingat ya waktu kamu tinggal 6 bulan lagi terus kamu udah
kuliah, ingat kamu harus langsing sebelum lulus SMA, supaya gak malu ntar”
Lagi-lagi
ayahku menasehati akan hal itu, namun aku sangat bersyukur atas karena masih
banyak yang peduli denganku.
“Ia
yah, tadi aku udah olah raga, api belum terlalu”
“Harus
bisa itu fiya, ini demi kebaikan kamu ayah cuman mau yang terbaik buat kamu
selain belajar untuk lulus UN 2013 tapi kamu harus juga memikirkan olahraga”
“Iya,
ayah”
Saat
itu percakapan kuhentikan karena ayah yang ingin berbicara dengan mama.
Resolusiku
kali ini akan kujalani, hingga targetku tercapai dan membuat resolusi terbaru
lagi. Dan itu sudah menunggu didalam buku mimpikku.
Dunia
lihatlah aku kelak, dimana waktu itu telah tiba dan saatnya untuk merubah
semuanya menjadi lebih indah.
I
believe there are many people’s wanna success but the little place and my place
in little place for i get success in my
future.
Mataram,
04 Januari 2013 hari jumat tepat jam 00:00 WIT
No comments:
Post a Comment