Friday, January 4, 2013

RESOLUSI BARUKU PERAHU KERTAS

Haiii....ketemu lagi dengan aku “Lutfiya AL-Qarani” yang biasa dipanggil Fiya. Tau nggak sekarang aku ingin menulis pengalaman seharian ini yang menurutku penuh makna yang berarti, Hmm bingung banget mau mulai dari mana tapi dari tadi jari-jariku sudah gatal ingin segera mengetik di depan laptop. Hai..guys kali ini mengenai mimpi, kayaknya tiap tullisan ini isinya mimpi-mimpi terus ya hehehe...
Hari ini tanggal 4 Januari 2013 masih diawal tahun nih..
Aku sangat bersyukur karena masih diberi kehidupan sama Allah S.W.T untuk merubah hari menjadi lebih baik dari pada sebelumnya. Malamnya aku tak bisa tidur seperti biasa itu adalah kebiasaanku terkadang aku berfikir mengidap penyakit yang susah tidur atau lebih tepatnya insomnia gak tau deh bener atau nggak namanya itu hehehe...
Dari  pada aku yang susah tidur dari semenjak malamnya lebih baik aku membaca buku mengenai Oki Setiana Dewi yang kubeli berbarengan dengan novel karya mbak Dewi Lestari “Perahu Kertas” yang hingga kini membuatku masih kagum dengan ceritanya dan juga dengan pemain-pemainnya yang memiliki sejuta kemampuan yang luar biasa. Oke kucukupkan dulu untuk bercerita lebih dalam lagi mengenai sosok Maudy Ayunda yang terkadang selalu memberikan inspirasi kepadaku. Padahal umurku denganya sama kami sama-sama lahir pada tahun itu. Cukup senang sekali.
Hingga aku dapat tertidur , tak terasa suara adzan shubuh berkumandang menandakan waktu sudah subuh, dan saatnya umat muslim untuk melaksanakan sholat, kebetulan saat ini aku sedang ada tamu.
Hingga langsung kulanjutkan membaca setelah ku selesai berdoa setelah adzan sembari memohon agar diberi hari yang lebih baik di hari ini.
Wah hingga waktunya tiba, aku langsung mandi dan bersiap siap untuk pergi sekolah. Kunyalakan motor dan kusegera masuk kamar lagi untuk mempersiapkan buku dan mengambil tas sekolahku. Memang kuakui aku sangat lalai sekali dalam mnyiapkan buku namun kali ini aku memiliki pemikiran yang tiba-tiba muncul dari inspirasi-inspirasi film-film maupun buku-buku yang telah aku baca ataupun kulihat.
Sampai disekolah, kuawali hariku dengan berdoa sebelum memasuki gerbang sekolah, berharap hari ini dapat menerima pelajaran dengan baik dan dapat memahaminya.
Hingga saatnya IMTAQ, aku berlari karena ternyata aku hampir telat. Aku bertemu dengan teman lamaku yang masih sampai sekarang menjadi temanku walaupun kami beda kelas namun kami tetap bersahabat. “Hai..jen” sahutku. “Hai..fi, ayo kita ke lapangan tengah” katanya. Kami pun segera pergi ke lapangan tengah, dan ternyata siswa-siswi MAN 2 Mataram sudah padat berkumpul di lapangan tengah.
Mereka pun mengaji dan aku mendengarkannya saja, namun setelah itu ku buka novel Oki Setiana Dewi yang berjudul “Melukis Pelangi” karena memang saking ngantuknya tadi malam aku tidak dapat menyelesaikannya.
Yah..bel pun berbunyi tanda masuk kelas, kukira guru-guru tidak mengajar lagi pada hari ini namun ternyata mereka mengajar. Ada dua keinginanku yang pertama aku sangat senang belajar kembali namun aku juga ingin melanjutkan membaca. Tapi sangat kupahami bahwa belajar lebih penting karena sebentar lagi aku akan menghadapi Ujian Nasional 2013 dan tentunya mengikuti tes SNMPTN 2013 yang kuharapkan dapat masuk Universitas Indonesia khususnya jurusan Hubungan Internasional seperti biasanya.
Aku akan memberitahu bahwa aku dan teman-temanku hari ini berencana untuk menonton film Perahu Kertas 2. Aduh,,sontak saja aku merasa kaget ketika mereka ingin menonton Perahu Kertas 2 mengapa? Karena aku belum menonton Perahu Kertas Pertama. Aduh hati ini gundah gulanah rasanya entah mengapa mereka ingin menonton, mungkin karena penasaran. Aku pun demikian sangat penasaran dengan filmnya tapi aku sudah tidak terlalu penasaran karena sudah membaca novelnya dan itu membuatku sangat gembira.
Pada akhirnya sahabatku Ayu dan Dinda memiliki film Perahu Kertas Pertama, sungguh suatu kabar yang membahgiakan pasalnya aku akan dapat segera menonton yang pertama kemudian dilanjutkan sorenya dengan Perahu Kertas 2 . Wah sungguh ini suatu kebahagiaan tersendiri dalam diriku. Akhirnya aku meminta film tersebut kepada Dinda namun tidak bisa ia berikan saat disekolah karena aku tidak membawa Flash Disk, terpaksa aku yang harus kerumahnya untuk mengambil film itu saat pulang sekolah tiba.
Selesai membooking tempat di “Star Disk” tempat menyewa kaset sekaligus nonton film bioskop, kemudian aku pun pulang. Bisa dibilang “Star Disk” adalah tempat dimana anak-anak Mataram sering menonton film terbaru. Karena di Mataram tidak ada bioskop seperti di kota-kota besar maka kami pun sepakat untuk menonton disana. Tepatnya menonton Perahu Kertas 2.
Sore pun tiba, aku segera bersiap-siap untuk menjemput Cut tetanggaku sekaligus teman kelasku tepatnya kelas XII IPA 1 wali kelas Pak Shofyan. Bisa dibilang Pak Sofyan adalah sosok guru yang benar-benar sabar yang pernah kutemui, aku jarang bahkan bulum pernah melihat beliau marah. Beliau mengajar matematika dikelasku sungguh beliau sangat kubanggakan karena usianya yang sudah tua namun semngatnya yang tak pernah henti untuk mengajar yang membuatku begitu kagum akan dirinya. Cara mengajarnya juga dapat dipahami dengan jelas walaupun terkadang aku kurang paham namun aku tak terjenti disitu aku mencari jawaban hingga benar-benar paham. Mungkin saja sahabattku Hilya yang kurasa dia juga sabar terkadang aku tak enak bertanya terus kepadanya namun menurutku tanpa bertanya maka aku akan sesat dijalan. Akhirnya aku bersi keras untuk selalu bertanya, padanya Hilya maafkan aku ya yang terkadang membuatmu repot dengan pertanyaan-pertanyaanku mengenai matematika. Kamu memang sahabat yang baik.
Aku pun telah sammpai sekolah, dan aku sangat terkejut bahkan luar biasa terkejutnya mengapa? Ternyata Dinda sahabatku tidak ada disana padahal tadi ditelfon kusuruh dia untuk menunggu di kost Ririn namun sampai di kost Ririn mereka juga tidak ada akhirnya ku kesekolah sambil perasaan sedikit kesal. Dan ternyata sampai sekolah Dinda tidak  ada juga. “Huhhh..mana si Dinda itu katanya tadi  nunggu di kost Ririn sekarang saya keskolah dia nggak ada” gerutuku. Cut yang hanya bisa terdiam, karena memang dia anak yang pendiam tapi seru juga jika aku telah mengobrol denganya.  Rasanya nyambung walaupun terkadang juga tidak hehehe...
Yah pada akhirnya Dinda telah ditemukan yang mulanya aku ingin menggunakan Radar Neptunus untuk mengetahui keberadaanya, namun tidak jadi karena kami telah menerima surat pendek alias SMS darinya melewati hp Cut. Memang akhir-akhir ini aku tak punya pulsa, karena faktor malas membeli dan juga menurutku tak terlalu penting karena memang aku tak memiliki kekasih dan belum waktunya menurutku.
Kami pun sampai di kost Shuzan tempat Si Princess alias Dinda_jho itu bersembunyi sampai disana aku melihat banyak sekali motor-motor yang nampaknya kukenal dengan orang-orang yang memiliki motor itu. Mereka semua adalah anak COMPAST yang artinya Communitas IPA SATU. Kami membuat nama itu sudah cukup lama saat kami masih kelas XI. Sahabat memang seperti kami, pernah suatu ketika kami satu kelas kena remidi matematika karena bu guru tidak percaya dengan hal itu, memang aku akui kami memiliki rasa gotong royong yang tinggi tidak hanya di luar kelas saja tidak hanya dalam acara Lomba maupun lainnya namun sewaktu ulangan kurasa kami memilki itu. Hingga pada suatu waktu kami sadar bahwa hal yang seperti itu tidak perlu diteruskan. Kata guru-guru, gotong royong itu boleh namun tidak dalam ulangan. Beliau selalu menasehati kami hal tersebut.
“Hai...Dinda, kamu mau mempermainkanku!”sahutku dengan nada keras, padahal aku sih suka becanda dengannya. Karena harus kuakui aku orang yang tidak pernah bisa untuk marah dengan teman yang begitu lama. Menurutku itu hanya sia-sia. Namun aku teringat akan seseorang yang ada di sekolahku, yang hampir mengisi hati yang kosong ini. Tapi pada akhirnya ia mencincang cincang hati ini hingga terbelah dan terhempaskan entah kemana. Sempat saat itu aku merasakan sakit hati yang mendalam, mungkin sampai saat ini mulutku masih sangat sulit untuk menegurnya. Aku tahu dan aku mengerti bahwa tidak berteguran itu tidak boleh, namun aku anggap kami tidak bermusuhan namun aku hanya malas saja berbicara dengan orang yang pernah membuat aku hampir gila dan hampir saja membuat nilai-nilai sekolahku hancur. Untungnya saja semua ku tepis dengan perasaan bahagia, dimana perasaan yang tiba-tiba datang mengatakan padaku bahwa aku harus bangkit dari ketrpurukan aku harus bisa melawan ini semua, karena menurutku masa depan lebih penting dari pada memikirkan hal yang seharusnya tidak dipikirkan. Kali ini aku harus benar-benar bangkit dan bangkit. Akhirnya aku pun dapat meloloskan diri dari penjara yang menyakitkan. Penjara akibat Jebakan Cinta pada seorang remaja seperti diriku.
“Fiy..tau kenapa begini karena Shuzan gak tau tempat StarDisk itu makanya saya kesini buat temenin dia” jawabnya . Sudah kucukupan saja sampai sini, percakapan yang hanya becanda.
Kami pun segera melaju ke Star Disk, wah tepatnya lagi Si Princess alias Dinda_jho. Belok ke arah yang berbeda dari diriku, sudah kutebak saat itu pasti dia ingin lewat UNRAM karena ingin bertemu dengan kakak yang ia kagumi kayaknya sih. HEHEHE
Namun ternyata salah besar, ia tidak sedang mencari kakak itu namun ia hanya ingin lewat sana saja.Hal itu yang membuatku mutar jalan lagi.
“Hai..Hilya ayo kita masuk mbaknya sudah nunggu tuh” ajakku kepada Hilya. “Iya...tunggu si Dinda sama Ririn” sahutnya.
“Kemana lagi mereka lama amat, coba kutebak pakai Radar Neptunus” kali ini aku mengulang kata itu, semenjak aku selesai membaca novel itu maka kata yang sering aku pakai adalah Radar Neptunus dan juga Pura-Pura Ninja. Aduh mbak Dee kok pintar amat cari kata-kata yang selalu dikenang orang, sukses terus buat mbak. Semoga suatu hari nanti mbak bisa menyempatkan waktu untuk sekedar membaca tulisanku.
Akhirnya kami pun mulai menonton film Perahu Kertas 2, kami duduk di ruang VIP 2 yang harus mebayar Rp 70.000 karena ruangan yang paling besar. Aku pun segera duduk dan menyaksikan film itu dengan khusuk, sambil duduk di sofa berwarna merah, sepertinya sofa itu sudah lama hingga ia juga tidak terlalu bagus lagi, namun masih layak disebut sofa karena masih bagus namun tidak terlalu.
Pada saat menonton film itu. WOW... membuatku berteriak karena yang ku tonton sangat seru dan menyegarkan terkadang aku menangis terkadang aku tersenyum sepertinya aku telah terbawa dengan film itu. Dan aku tak menyesal menontonya, karena memiliki banyak makna yang terpendam. Salah satu analisisku yaitu cerita itu memiliki nilai education,culture dan juga relationship with the other people’s sungguh menginpirasi.
Sangat kagum sekali akan kepiawaian Hanung Bramantyo dalam mebuat film. Sunggu Amazing, memang kuakui film-film beliau sangat bagus dan banyak memberikan nilai education. Karena memang aku sangat senang dengan kaitanya dengan education dan membangkitkan semangat.
Ketika diperjalanan banyak yang kupikirkan  salah satunya memiliki resolusi terbaru di awal tahun 2013. Tentang mimpi-mimpiku, masa depanku kelak tentang ujian nasional dan juga tentang PR dan novel yang belum kuhabiskan baca dan juga tulisanku yang sewaktu waktu dapat kujadikan novel dan dapat diterbitkan. Sunggu impian terbesarku salah satunya menjadi Penulis terkenal. Memang setiap penulis tidak semuanya ingin menjadi terkenal namun keinginanku yaitu memberikan banyak inspirasi kepada orang banyak melalui tulisanku dan suatu hari nanti ada waktunya dimana novelku dapat aku terbitkan. Semoga.
Sepulangku dirumah aku banyak berfikir bahkan aku berbicara sendiri didepan kaca itu sudah menjadi rutinitasku tiap hari berdiri di depan kaca dan berbicara layaknya Menteri yang berbiacara kepada masyarakat Indonesia. Aku berbicara bahasa inggris, maupun arab yang terkadang aku pun tak mengerti apa bahasa arabnya. Jadinya aku mengucapku ngawur saja jika aku lupa. Misalkan saja seperti berbicara mengenai keadaan Negeri ini atau Ekonomi maupun mengenai Ujian Nasional. Mungkin saja cermin adalah teman terbaikku di kamar untuk dapat mengungkapkan semua resolusi terbaruku.
Aku harus berubah, kali ini aku harus berubah demi mamaku. Malam ini mama pulang dari Lombok Timur dan aku hampiri beliau dan bersalaman kemudian aku mendatanginya dan bertanya akan sesuatu, yang menurutku itu sangat penting. Namun sebelum aku bertanya, mama sudah duluan berbicara “Fiya, tau mama barusan nonton Maudy itu di Hitam Putih dia pakai baju sopan dan juga pintar main gitar, mama senang banget liat dia, udah badanya bagus, giginya rapi rambutnya bagus, ninik bilang kalau kamu langsing kamu kamu hampir mirip dia tapi nggak terlalu juga sih karena gigimu kurang rata, makanya mau pakai behel” kata mama.
Perkataan mama membuatku berfikir lagi sembari aku memijitkan kakinya aku juga berfikir, entah mengapa aku enggan menggunakan behel karena menurutku aku akan jadi bahan ejekan, karena aku adalah orang yang menggunakan kacamata, berjilbab, dan juga memiliki postur tubuh yang bisa dibilang tidak seperti remaja lainnya. Aku akui itu aku tidak sempurna. Karena tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.
“Iya, ma aku juga sangat kagum sama dia, ma aku mau nanyak, sebenarnya yang mama mau dari aku itu apa ma jujur ya? Tanyaku dengan serius.
“Mama cuma mau kamu langsing, dan juga kamarmu yang selalu kamu beresin, bukan hanya kamu belajar saja dan meraih prestasi setinggi langit tapi kamu juga harus bisa langsing, ingat Fiya waktu kamu SMA tinggal 4 bulan lebih dan setelah nya kamu akan kuliah, apa kamu tidak malu dengan memiliki postur tubuh yang seperti ini” jawabnya dengan wajah penuh pengharapan.
“Iya,, ma aku akan usaha untuk mama” jawabku
“Iya..kamu boleh bilang kamu mau langsing, ingat jangan khianati dirimu sendiri”
“maksundya ma?”aku tak paham akan maksud mama
“Maksudnya, kamu sering bilang liat besok lagi 3 atau 5 bulan aku udah langsing, tapi buktinya dari kamu SMP kamu bilang gitu gak ada buktinya sampai sekarang” jawabnya
Sungguh, aku tak dapat berkata apapun saat itu, aku sadari betul memang tidak hanya pada mamaku saja tetapi pada ayah, bibikku yang bekerja dirumah bahkan sahabat-sahabat pondokku dan juga teman-teman kelasku, aku selalu berkata pada mereka aku pasti akan langsing namun itu hanya perkataanku saja, niat dalam hatikku belum ada. Hingga pada malam ini aku berfikir keras, aku ingat waktukku tinggal sebentar untuk dapat menjadi anak kuliahan Universitas Indonesia jurusan Hubungan Internasional. Dan badanku sampai sekarang belum menunjukan tanda-tanda penurunan berat badan. Jujur aku tak malu menuliskan hal ini pada ceritaku kali ini, karena pada kenyataanya seperti itu.
Aku mulai berfikir akan resolusiku selanjutnya, yaitu fokus pada pengurusan badan pada bulan januari ini. Dan itu harus kulakukan karena mama sudah sangat peduli denganku hingga ia membelikan alat pelangsing badan, dan itu harus kugunakan dengan sebaik mungkin. Dalam hatikku berkata, aku percaya dan yakin suatu hari nanti tiba waktu itu untuk membuat diriku ini berubah menjadi yang diinginkan mama ayah dan semua keluargaku bahkan teman-temanku. Dan mulai hari ini aku belajar dari kesalahan yang pernah kuperbuat.
Resolusiku selanjutnya adalah semangat belajar karena waktu Ujian Nasional 2013 sudah dekat dan akan semakin  dekat. Kebiasaan malas terkadang menghampiriku harus kuhilangkan dengan baik, targetku mendapat nilai tertinggi se-Indonesia, namun jika memang tak dapat tercapai aku tak akan sedih, tapi aku percaya bahwa aku pasti bisa.
Kemudian, targetkku selanjutnya masuk Universitas Indonesia jurusan Hubungan Internasional. Atau bisa juga dapat beasiswa agar meringankan beban ayah dan mama. Semua itu harus aku lakukan sendiri, karena memang jika ingin sukses tergantung dari diri sendiri dari jiwa sendiri dan dari hati sendiri pula.
Tiba-tiba saja saat itu bunyi HP mama berdering dan ternyata itu ayah, dan aku mengangkatnya.
“Hallo, assalmualaikum”
“Walaikummsalam,fiya gimana kabarnya?
“Baik yah, ayah gimana?”
“Baik juga, gimana perubahanya, ingat ya waktu kamu tinggal 6 bulan lagi terus kamu udah kuliah, ingat kamu harus langsing sebelum lulus SMA, supaya gak malu ntar”
Lagi-lagi ayahku menasehati akan hal itu, namun aku sangat bersyukur atas karena masih banyak yang peduli denganku.
“Ia yah, tadi aku udah olah raga, api belum terlalu”
“Harus bisa itu fiya, ini demi kebaikan kamu ayah cuman mau yang terbaik buat kamu selain belajar untuk lulus UN 2013 tapi kamu harus juga memikirkan olahraga”
“Iya, ayah”
Saat itu percakapan kuhentikan karena ayah yang ingin berbicara dengan mama.
Resolusiku kali ini akan kujalani, hingga targetku tercapai dan membuat resolusi terbaru lagi. Dan itu sudah menunggu didalam buku mimpikku.
Dunia lihatlah aku kelak, dimana waktu itu telah tiba dan saatnya untuk merubah semuanya menjadi lebih indah.
I believe there are many people’s wanna success but the little place and my place in little place for i get success  in my future.
Mataram, 04 Januari 2013 hari jumat tepat jam 00:00 WIT



No comments:

Post a Comment