I.
IDENTITAS
a) Judul
Novel :
Meutia Rizki Memeluk Mimpi Mendayung Harapan
b) Pengarang/Penulis : Alberthie Endah
c) Penerbit : Trans Media
d) Tahun
Terbit : 2012
e) Cetakan/Edisi : Pertama
f) Tebal
Halaman : xxx+250 hlm
g) Harga :
Rp 49.000,00
h) Peresensi : Lutfiya AL-Qarani
II.
PROLOG/
PENGANTAR
Menulis
biografi, skenario, dan fiksi telah menjadi nafas Alberthiene Endah. Penulis
kelahiran Bandung 16 September ini, memulai karier menulis di majalah HIDUP
pada 1993. Kemudian tahun 1994 hingga 2004 menjadi redaktur di majalah Femina.
Sejak 2004 hingga 2009, penulis menjadi Pemimpin Redaksi majalah PRODO. Dunia
jurnalistik mempertemukannya dengan banyak inspirasi yang bisa disebarkan pada
masyarakat melalui sosok yang luar biasa.
Sejumlah
biografi telah ia tulis, di antaranya Seribu Satu KD, Panggung Hidup Raam
Punjabi, Dwi Ria Latifa Berpolitik dengan Nurani, Merry Riana : Mimpi Sejuta
Dollar (Sukses meraih best seller nomor 1 nasional pada tahun 2011-2012).
Karyanya di luar pekerjaan jurnalistik dan biografi meliputi penulisan fiksi
dan skenario. Sarjana sastra Belanda lulusan Universitas Indonesia ini telah
menghasilkan sejumlah novel best seller, Jodoh Monica, Dicintai Jo, Selebriti,
Nyonya Jetset, I Love My Boss.
Salah satu
novelnya yang berjudul Jangan Beri Aku Narkoba mendapat penghargaan khusus dari
Badan Narkotika Nasional dan meraih gelar juara pertama Adikarya Award 2005. Ia
juga menulis naskah drama musikal kolosal Mahadaya Cinta tahun 2005 yang
digelar Guruh Sukarno Putra.
III.
ISI
CERITA
Kehidupan
yang dijalani oleh seorang Meutia Rizki memang mengalami sebuah pengalaman yang
berarti, saat kanak-kanak Meutia tidak memiliki daya untuk mengupayakan
kehidupan yang ia inginkan. Meutia saat itu memiliki masa yang suram, sakit
penuh trauma. Meutia mengerti apa artinya sakit yang muncul dari masa lalu,
karena ia pernah merasakan itu. Sesungguhnya kita tidak akan benar-benar bisa
melupakan rasa sakit, walau benak telah begitu kuat membentuk benteng
pertahanan, tetapi saat-saat tertentu rasa sakit itu menusuk. Masa kecil Meutia
merupakan poros dari segala keberanian yang telah ia alami. Masa kecilnya
memberi banyak alasan mengapa harusnya Meutia berani dalam mengarungi kehidupan
yang akan datang, tak ada kata terlambat dalam menyadari hal-hal positif
walaupun dalam masa yang tidak baik. Saat masa kecilnya Meutia tidak dapat
menyimpulkan masa kecilnya seperti apa, masalah apa yang sesungguhnya terjadi
dan mengapa itu bisa terjadi, yang pasti adalah tidak seperti kebanyakan
anak-anak lain. Meutia, kakak, dan adiknya hidup dalam hari-hari yang terbilang
berat untuk anak-anak kecil. Masa-masa kecil Meutia mengalami banyak rintangan
yang harus dihadapi. Ketika anak sekecil Meutia harus mengalami masalah
keluarga, kedua orang tua Meutia mengambil kesepakatan harus bercerai, saat
kedua orang tuannya berpisah ia telah beranjak dewasa. Keputusan mamanya untuk
menikah atas dasar paksaan dari keluarga mamanya yang mengharuskan untuk segera
menikah karena faktor usia saat itu 22 tahun, pada akhirnya mamanya menikah
dnegan seorang pria yang sangat singkat ia ketahui, mamanya tidak dapat menolak
ia menjalankan harapan itu sambil menghidupkan keyakinan di dirinya. Meutia
sangat berbeda dengan anak-anak pada umumnya, di pagi hari teman-temanya
menyanyikan lagu populer anak-anak pada zaman itu namun Meutia hanya terdiam
dan mengernyit ketakutan karena suara papanya yang keras, setiap hari ada saja
hal yang diributkan oleh kedua orang tuannya hal itu yang membuatnya harus
semakin kuat dalam menghadapi hari-harinya.
Suasana
keluarga yang seperti itu yang membuat Meutia menciptkan pelarian. Meutia
menciptakan kejayaan tersendiri dengan cara menjadi leader atas inisiatifnya
untuk mengadakan lomba-lomba bersama dengan teman rumahnya seperti lomba
menyanyi, menggambar dan sebagianya, hal itu sebagai penyemangat dalam
kehidupannya. Karena keadaan orang tuanya yang seperti itu membuat ia mengalami
perasaan tertekan dan pada akhirnya ia menjadi anak yang tempramental dalam
benaknya jika dirumah ia dapat menjadi seorang pecundang karena kemarahan
papanya namun tidak halnya diluar ia bisa menjadi seorang pemain. Kesedihan
terus menerpa ketakutan demi kertakutan menerpa hingga tangisan tersebut
menjadi bagian yang lekat dalam masa kecilnya. Tangisannya merupakan rintihan
anak kecil yang putus asa, dan saat itu pula Meutia mengalami gangguan fisik
yang sangat fatal. Meutia menjadi gagap ketakutan yang berkepanjangan yang ia
alami membuat ia syok sehingga kemampuan biacanya menjadi terhambat dan
kondisinya terus memburuk. Dengan matanya yang sebelah kanan lebih kecil dari
pada kelopaknya cenderung lebih menutup, dan juga menderita penyakit asma yang
lain membuatnya harus semakin bertahan tentang keadaan yang dialaminya.
Saat
masa remajanya, Meutia sangat mensyukuri atas karunia dan nikmat Tuhan yang
telah diberikan kepadanya. Setidaknya masa remajanya saat ini sedikit tidak
dapat menyembuhkan masa lalunya yang suram. Namun saat ia menginjak masa remaja
ia mencari seorang teman yang ia anggap nyaman dekat dengannya, karena trauma
yang mendalam membuatnya sulit untuk mencari teman yang mampu untuk nemahaminya.
Meutia saat itu sering dicemooh oleh teman-temannya dikarenakan gaya bahasanya
yang terbata bata. Hal itu membuatnya semakin tegar dalam mengahdapi rintangan
kehidupan yang dimilikinya. Saat masa yang buruknya itu membawa ia menjadi
manusia yang rapuh yang merindukan perlindungan. Bentuknya bisa macam-macam,
Meutia pemilih dalam berteman, sangat takut melihat berbagai bentuk kemarahan,
mudah menangis dari sanalah ia menjadi orang yang tegar dalam menghadpi suatu
hal. Keinginanku untuk memiliki cita-cita untuk menjadi seorang guru ataupun
penyiar radio, membuatku bahagia ketika dapat berceloteh didepan orang dnegan
kondisiku yang gagap. Namun Meuitia sebagai seorang gadis penuh harapan percaya
dan yakin akan sebuah impian yang diucapkan. Terutama semangatnya semakin
tumbuh ketika mamanya menyamangatinya untuk terus maju dan yakin akan segala
impian yang Meutia katakan. Dengan modal berfikir positif itulah ia bisa
bersemangat ke sekolah. Saat itu masih duduk pada bangku SMA Triguna, Kebayoran
Baru, ketika itu kakak Meutia mengalami penyakit karena suatu hal, Kemudian
mamanya mengajak Meutia untuk pergi ke dokter Shinta seorang dokter yang ra,ah
dan memiliki banyak ilmu pengetahuan terkait masalahnya, kemudian dari dokter
tersebut ia bisa mrubah trauma gagap yang selama bertahun tahun ia alami.
Masa
dimana Meutia ingin menjadi orang yang mandiri, ketika itu mamanya berhasil
dalam pekerjaanya di Pertamina sehingga saat itu ia dapat mengajak seluruh
sanak saudaranya untuk mengunjungi luar negeri, perasaan Meutia sangat bahagia
dan berkembang, saat itu Meutia percaya bahwasanya kekuatan semangat terletak
pada keluarga, dimana keluarga mampu untuk menciptkan sebuah keajaiban dalam
menggapai cita-cita. Pada akhirnya Meutia pun mendapat kehidupan yang sejahtera
ketika bertemu dengan kekasih yang memiliki karakter yang tepat dalam memimpin
sebuah keluarga. Ujian demi ujian mulai kudapati di awal perkuliahan aku
merasakan kebahagiaan yang luar biasa, namun ketika masa-masa selanjutnya
kehidupanku diuji kembali oleh Tuhan, ia mengalami Baby Blues, dimana hal
ini mengharuskan untuk tetap maju dalam
mengahdapi cobaan, dan ia mendaoatkan seorang suami yang bernama Abror yang
begitu baik, dan mampu untuk memimpin sebuah keluarga.
Masa-masa
sulit dialami namun keyakinannya selalu kuat untuk meraih apa yang yang ia
inginkan. Pada saat itu bisnis yang ia jalani mengalami masalah namun ia yakin
masalah masalah tersebut akan segera berakhir, dan ternyata Meutia memilih
kembali untuk menjadi karyawan selain karena ingin memiliki banyak sumber
penghasilan ia mencoba relaistis dalam mengambil sebuah keputusan. Oleh karena
itu hingga saat ini Meutia selalu percaya akan sebuah keajaiban yang akan
datang pada saatnya nanti.Jika saat itu Meutia mendayung harapan namun saat ini
Meutia mampu untuk menggapai harapannya dengan berbagai macam prestasi yang
diraih yaitu pada tahun 2004 meraih posisi director. Tahun 2005 meraih posisi
Gold Director , 2006 meraih posisi Saphire Director dan prestasinya yang lain.
Hal itulah yang membuat Meutia yakin dan percaya ketika memiliki cita-cita yang
tinggi tergantung dari niat yang baik dan kepercayaan dari setiap individu.
Adapun kelebihan
dari cerita ini yaitu a) Cerita ini mampu menghidupkan suasana hati yang
tadinya redup dapat bersemangat kembali, b) Cerita ini sangat menginspirasi
khususnya bagi kaum muda yang ingin menggapai apa yang dicita citakan, c) Alur
cerita yang disusun secara ringkas dengan bahasa yang santai dan mudah untuk
dipahami, d) Ide pokok cerita yang sangat nyata dan kental dengan semangat
serta melahirkan sinergi baru. Adapun kekurangan dari cerita ini adalah a)
Terkadang terdapat bahasa bahasa yang sangat sulit untuk dimengerti, b)
Penulisan yang terdapat kesalahan-kesalahan dalam percetakanya.
IV.
PENUTUP
a) Kesimpulan
Pada dasarnya Meutia
adalah seorang gadis kecil yang menginginkan suatu hal yang besar dan ia
memiliki impian yang sangat tinggi, namun hal itu tidak menutup kemungkinan
saat menginjak masa remajanya ia mampu menggapai segala hal yang diinginkan
tentunya melalui rintangan-rintangan yang dihadapinya, karena pada dasarnya
keinginan apapun yang dimiliki oleh setiap orang tidak lah mudah untuk diraih
namun perlunya sebuah pengorbanan yang nantinya pengorbanan tersebut yang
membawa kepada sebuah kesuksesan. Meutia telah mendayung harapannya dan
menggapai impian yang ia inginkan selama ini. Kisah ini sudah selayaknya
diketahui setiap orang bagi yang memiliki keinginan besar untuk meraih impian,
sangat menginspirasi dengan jiwa-jiwa kesabaran yang mendalam.
b) Penilaian
Novel ini sangat cocok
sekali untuk dapat dinikmati kalangan muda, khususnya bagi remaja yang memiliki
keinginan secara mendasar dan mampu untuk memiliki mimpi besar serta bersedia
untuk merealisasikan impian yang dimilikinya.