Di era globalisasi saat ini banyak permasalahan yang terjadi baik itu
masalah internal maupun eksternal, dalam kaitanya sistem pemerintahan di
Indonesia sangat banyak ditemukan kendala-kendala yang dapat memberikan
permasalahan. Dalam dunia pendidikan misalnya masih banyak anak-anak Indonesia
yang tidak sekolah karena faktor utama yaitu biaya.
Berapa banyak potensi anak muda Indonesia yang dapat disalurkan untuk membangun
Indonesia menjadi lebih baik lagi. Namun masih banyak para pejabat negara yang
tidak menaati aturan-aturan yang berlaku, lalu yang menjadi korban adalah anak
mudanya. Potensi yang dimiliki anak-anak Indonesia akhirnya pun terabaikan karena
tidak adanya rasa kepedulian antar sesama. Ketika seorang calon pejabat ingin
dipilih oleh rakyat disanalah mereka sibuk memberikan yang terbaik bagi
masyarakat kalangan bawah. Lalu ketika para pejabat itu telah dipilih rakyat
maka disanalah mereka lupa akan
kewajibannya atau visi misi yang dimiliknya dan tentunya yang menjadi korban
adalah anak-anak Indonesia.
Dalam sistem pendidikan di Indonesia pun masih banyak kendala yang harus
dihadapi oleh Pejabat Negara yaitu masalah Kemiskinan dan Pendidikan dalam
kesempatannya Menteri Koordinator bidang
Perekonomia, Hatta Rajasa menyebut "Ini pekerjaan besar kita untuk
mendorong peningkatan pendidikan dengan pemberantasan kemiskinan,"
kata Hatta saat membuka Kongres HMI (MPO) ke-29 di Bale Binarum, Kota Bogor,
Jawa Barat, Kamis (27/6) malam. sumber : http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/06/28/mp2xih-kemiskinan-dan-pendidikan-masalah-yang-harus-dihadapi-indonesia
Oleh karena itu
yang berperan dalam pemberantasan kemisikinan bukan hanya para pejabat namun
seluruh masyarakat yang ada di Indonesia.
Masalah yang terdapat di
Indonesia salah satunya yaitu Kapitalisasi Pendidikan melalui kebijakan “
Membadan usahakan dunia pendidikan”, pendidikan dihadapkan pada biaya yang
sangat mahal. Dengan adanya sekolah yang berkatagori SBI mematok harga masuk
per siswa adalah 5-10 juta dan SPP per bulannya Rp 200.000. Hal ini yang
membuat anak-anak yang tidak memiliki biaya sebesar itu tidak dapat bersekolah
kejadian ini dapat menimbulkan DISKRIMINASI PENDIDIKAN. Oleh karena itu sekolah
sebaiknya gratis dari jenjang SD-SMA harus tetap memberikan dana BOS bagi siswa
yang tidak mampu karena dengan begitu dapat memberikan kemudahan bagi para
orang tua yang pekerjaanya sebagai petani atau pun buruh.
Pendidikan yang ada di German
diberikan secara gratis, jika Indonesia dapat memberikan pendidikan gratis bagi
anak-anak yang kurang mampu itu akan dapat melahirkan generasi-generasi muda
yang berpendidikan dan akan mengurangi tingkat kemiskinan juga dapat mengurangi
anak-anak jalanan yang putus sekolah. Sebaiknya kita dapat mengambil pelajaran
dari German, German saja dapat memberikan pendidikan gratis bagi para
pelajarnya, lalu kenapa Indonesia tidak? , tentunya Indonesia pun dapat memberikan
pendidikan gratis bagi anak-anak Indonesia asalakan para pejabat yang ada di
Indonesia tidak memakan anggaran yang telah diberikan untuk anak-anak
Indonesia. Jika hal tersebut dapat diatasi maka akan memberikan dampak positif
bagi majunya Bangsa Indonesia dan mewujudkan anak Negeri yang memiliki nilai
pendidikan tinggi serta mampu bersaing dengan negara-negara lain. Bring
Indonesia to the world.